Saturday, March 23, 2019

Bandung Tanpa Macet : Jalan Santai Nyaman di Driam Riverside, Ranca Upas | Bandung, Indonesia

Liburan santai kali ini rasanya lagi malas kemana - mana. Tumben banget kan ya. Padahal biasanya semangat  gitu. Mungkin karena belakangan musim hujan terus jadi pengennya di rumah aja. Nah kebetulan kemarin pas lagi males - malesan gitu eh nemu open trip yang kayaknya seru terus meeting point-nya dekat. Jadi yaudah langsung book deh.

Pagi - pagi waktu mau berangkat eh hujan gerimis gitu udah wanti - wanti deh kayaknya pasti macet banget. Dan ternyata gak pernah deh aku secepat ini Jakarta - Bandung yang cuman 3 jam sampai di Driam. Gils! Ini udah termasuk berhenti di rest area sekali loh. 

Nah pas sampai di Driam masih sepi gitu. Jadi Driam Riverside kayak tempat liburan keluarga yang ada di pinggir sungai. Ada restaurant, tempat main anak, hotel, dan tempat outdoor yang luas. Menurut aku ini nyaman banget kalau mau adain acara keluarga atau ret reat sekolah. 

Aku gak tau tiket masuknya berapa karena udah include di trip yang jelas gak mahal deh, sekitar IDR 20k, I guess. Nanti tiketnya itu bisa ditukar sama air mineral botolan di area foodcourt. Lucunya pas tukar gak dikasih tanda apa - apa jadi mungkin bisa tuker banyakan kali ya? :) 

Ini tiket masuknya, digelangin aja biar gak hilang
Disini untuk cari makan gak susah karena ada food court dengan harga yang lumayan terjangkau gak mahal juga tempat duduknya nyaman. Tapi lupa foto karena pas mau foto gelap pas pulang eh lupa, nih makanan-nya aja yang satu ini doang yang sempat difoto sisanya sudah habis huhuhu

Nasi tutug oncom ati ampla ini gak sampai IDR 30ribu gengsss
Karena area-nya luas dan beda - beda tempatnya ada yang batu, rerumputan, jembatan dan sebagainya, jadi aku saranin bisa pakai sepatu yang nyaman, aku sendiri lebih suka pakai running shoes kalau jalan - jalan. 




Ini dalemya gambar sebelumnya yang kayak yurt itu


Nah ini jembatan yang hits itu, maximal 10 orang di jembatan ya gengs 

Pengen ayunan gitu kan, tapi takut gimana tuh ya ampyunnn



Setelah makan siang selesai semua kita menuju ke Ranca Upas selanjutnya. Yang belum tahu Ranca Upas itu apa, jadi ini tempat yang biasa dipakai buat pre-wedding yang ada rusa dan rumput hijau - hijau gitu. 

Ada entrance fee juga disini kalo gak salah IDR 15k, karena udah termasuk di trip aku juga jadi gak tau berapa. Kalau disini kebanyakan cuman jajanan aja kayak telur gulung, kopi, batagor gitu jadi lebih baik makan siang dulu sebelum ke Ranca Upas. 

Cuaca di Ranca upas agak dingin jadi siapin jaket ya. 


Nah setiap area rumputnya beda - beda gitu. Ada yang hijau banget lebat ada yang botak, dan di tempat penangkaran rusa-nya sendiri becek banget tanahnya juga susah jalannya terus banyak pup rusa dong. Hiks! 


Kamu bisa juga beli wortel sama sayuran gitu buat kasih makan rusa. Tapi menurut aku pribadi rusa di Ranca Upas gak sebagus yang di Cariu. Rusa disini kayak lemes terus kulitnya banyak luka gitu walaupun yang disini lebih friendly ke pengunjung bisa diajak foto gitu. 

Aku pribadi lebih suka yang di Cariu, kalau belum tau coba baca deh artikel tentang Penangkaran Rusa di Cariu Bogor. 




Tapi yang aku suka pemandangan asri kayak foto dibawah ini. Berasa kayak di tempat yang tenang nan damai banget gak sih. Macam di film Keluarga Cemara gitu. Hehehehe. 




Saturday, March 16, 2019

Malacca One Day Trip : Dutch Square, Jonker Walk | Malaysia

Malacca is one of my bucket list since few years ago, and here I am planning my trip to this UNESCO World Heritage Site.

Usually people travel to Malacca from Kuala Lumpur by bus. Also it can be reach by train or plan. But as I stay at Kuala Lumpur so I try to have bus. Need 2 hours travel time from Terminal Bersepadu Selatan (Kuala Lumpur bus station) to Malacca Sentral.

You can book the bus via easybook.com and print out the ticket. But the print out copy need to change to real ticket when you arrive at the station before take the bus.

I take different bus company for this round trip and feel nothing different, the only different is KKL bus if I'm not wrong. KKL is executive bus with wider seat 1-3. For the others bus, just choose the one that meet your schedule.

I get 7.00 bus in the morning, and the bus leaving terminal at 7.15. As my experience traveling in Malaysia the schedule mostly not on time. :(

Arrived safely at 9. So the famous travel point in Malacca is Dutch Square & Jonker Walk. Dutch Square where the red church is and Jonker Walk is the Chinatown. And the interesting thing is they are in one site that you can reach each other by walking distance. Yeay!

Now, you only need to take public bus from Malacca Sentral to Dutch Square. Fare is RM 2,  I think. It takes around 15 minutes.

First thing you will see in Dutch Square is all about red Portuguese building here. It's an instagramable spot everywhere. Make sure you have your sunnies.

This  building is drop off point for any buses or car or taxi. No parking here, I see people get fine when they stop for longer time.
The famous Red Church
Inside Red Church, open for public
Spot big ben from inside the Red Church
The instagramable spot is everywhere

Here is the intersection to Jonker Walk
The famous garden inside Jonker Walk


Can you spot the barongsai :)
If you want to bought Malacca souvenir


Don't forget to try the Hainan Chicken rice in Jonker Walk as its the famous one. You can easily find it everywhere. 


If you are done with this hot weather here, you also can visit some mall in Malacca. I forget what it called near Dutch Square, and also there are AEON Mall. Don't forget to be on station before your bus depart. 

I take bus at 16:00 and going back to Malacca Sentral and have some food there. This one is delicious and cheap. Loving it. 




Friday, March 15, 2019

Getting Ready to Learn Mandarin | Eps. Asal Usul Nama Makanan yang Ternyata Dari Bahasa Mandarin

Darimana asal usul bahasa - bahasa yang kayaknya itu dari Mandarin? Sering gak sih berasa itu kok kayaknya Mandarin tapi pas belajar atau tanya ke orang asli kok mereka gak tau? Nah mari kita cari tau.

Jadi Mandarin yang sekarang kalian tau itu bahasa nasional-nya, ibarat bahasa Indonesia, tapi ada dialect-nya juga dari berbagai suku. Sama kayak di Indo, bahasa nasional-nya tuh bahasa Indonesia tapi ada bahasa Jawa, bahasa Sunda, dan sebagai-nya. 

Dialect Mandarin juga banyak, ada bahasa Khe 客家話, Hokkian 福建話, Tiociu 潮州話, Cantonese 廣東話, dan masih banyak. Asalnya dari mana? Ya, dari Mandarin makanya tulisannya itu tetep Mandarin hanya pelafalan dan susunan kata-nya yang berbeda. 

Jadi ibarat kalo kamu ngerti Mandarin terus ke daerah - daerah yang pake dialect lain namun tulisannya tetep Mandarin pasti kamu bisa nebak apakah itu. Seru kan belajar Mandarin. 

Misalnya ya, yang paling sering itu Mie - Bakmie. Mie 麵 dengan pelafalan Hokkian dan kenapa bisa jadi Bakmie. Bak itu 肉 yang berarti daging dalam pelafalan Hokkian juga. Jadilah Bakmie yang kalo diartikan jadi mie yang pakai daging.


Foto dibawah ini namanya Kolo Mee, makanan sehari - hari di Kuching yang ngangenin banget. Dari namanya Kolo Mee 乾撈麵 bisa ditebak, 乾 : kering, 撈 : diaduk, 麵 : mie. Sesuai kan sama wujudnya. Jadi kangen :( 

Kolo Mee 乾撈麵
Bapao 肉包. Sama kayak Bakmie, Bak itu 肉 yang berarti daging, Pao itu 包 bungkusan yang kalo di Mandarin juga bacanya bao. Daging yang dibungkus yaitu Bapao. Jadi kalo misalnya dia isinya bukan daging jangan disebut Bapao. Misalnya isinya kacang merah jadi Hongdou Bao 紅豆包, 紅豆 itu kacang merah, 包 itu bungkusan. 


Ebi tempura misalnya yang suka muncul di restoran Jepang. Ebi tau dong udang kering, kenapa namanya ebi? Sebenernya sebutan dalam Hokkian / Tiociu tuh He Bi 蝦米, He itu udang, Bi itu beras. Karena udangnya kecil - kecil kayak beras. Nah itu dia kenapa ebi tempura itu ada udangnya. 


Nah tapi kenapa kadang orang local malah gak tau kalo ditanya - tanya gitu. Ibarat sebagai anak Jakarta gue juga gak tau kalo ditanya bahasa Jawa, Sunda, dan lain - lain. Ya karena emang ga tersentuh dari dulu, sama juga kalo kalian ngomong sama orang asli seperti Beijing mereka juga taunya Mandarin-nya aja basically. 

Nah makin seru kan belajar Mandarin, semakin banyak kalian bersosialisasi sama orang yang berbeda - beda nanti kalian pun akan mempelajari banyak budaya dan jadi ngerti artinya. Tau gak kayak pertama gue bisa Mandarin gue penasaran itu dulu film F4 Tomingse Tomingse apaan seh. Ohhh ternyata 道明寺 Dao Ming Si

Banyak banget hal - hal yang selama ini kalian penasaran dan akhirnya jadi ngerti asal usulnya. Aku sendiri pun belajar banyak vocabulary Mandarin karena ini juga, karena penasaran dan kepo nanya - nanya.
  • Tahu : 豆腐 dilafalkan di Tiociu Tau Hu. 豆 artinya kacang 腐 artinya difermentasi
  • Tausa : 豆沙 yang dilafalkan di Hokkian. 豆 artinya kacang 沙 artinya pasir karena si kacang ijo dihaluskan kayak pasir 
 Jadi makin semangat ga sih belajar mandarin lebih dalam? Aku sih iya. Karena aku penasaran sama hal - hal yang berbau sejarah, penasaran asal - usul-nya dari mana dan sebagainya :) 



Saturday, March 9, 2019

Woman and all her limitation

Happy International Woman's Day, ladies! Actually I didn't remember yesterday was Woman's Day until one of our colleague say he want to treat all ladies today cause its our day.

So, let me tell you if there is nobody told you before :
You are stronger than you think, braver than you imagine, smarter than you can think. Be strong, be brave, be smart, be you. 
I believe as a woman we all have our limitation. Some limit come from outside some is from our self. So do I!

Born as curious baby, I always curious about everything I feel interest with. History, fiction, culture, and any amazing stories. And the curious me bring myself to this level, that I love to explore more about place and people.

What people said about woman that I still hear nowadays.

Don't work so hard, don't get education so high, in the end you'll married and be housewife. 

I totally disagree with that. I know many woman that have good career even position but also have amazing family and spouse that support her so much. I love to learn everything even I love being student. And being student bring me to many journey and place.

Lately I travel and explore more. I know some of you will ask is it safe to travel to suburban field for woman?

My comfort look
Yes, as you can see from my traveling journey sharing, I travel a lot to suburban field last year. I know as woman there is limitation for you to explore deeply, I do take safety as my first priority.

But also as woman, I don't want to let my limitation limit my dream to explore more. So here is some tips based on my experience.

Wear appropriate clothes. It's very important as the first thing people will see about you is your look. Don't wear hot pants or over open clothes. For me I usually wear shirt and pants or legging. It's more important to be safe than stylish, right.

Don't take it for granted. Be as flexible as possible. What it's mean? Be prepare for any possibility. Sometimes people only think as text book, today arrangement will drive by our own car so it's quiet safe to wear tank top and hot pants. Sorry, you're wrong. There is so many possibility on the road that you need to be flexible with the environment you are not familiar with.

So be flexible on your look & belongings.

If you are not familiar with the destination field or hard to explore, I suggest you to join open trip. So you will be arrange to visit and accompany by local or team that understand about the field.

Also, to choose open trip agent is important as you will be rely with them. For local trip I have 2 experience with different agent. One is so bad in arrangement and the other one quiet nice and I already join them for 2 different trip and satisfy.

For international trip, I do same. If the field I'm familiar and quiet safe to strolling around I will go without tour agent but if it's difficult to survive like more road trip and no public transport I prefer to go with tour agent.

Meet new friend during my Mongolia trip with travel agent
Last but not least, don't be alone if you go somewhere and don't stay outside late night.

Maybe for some people it is something ordinary to hang out at night but as I get used to be at home before sunset as my father rule, I strongly suggest not to go outside in late night cause you are not familiar with the field, except you are on the group trip and they guarantee your safety.

So, ladies, what are you waiting for? Let's explore and grow together!

Monday, March 4, 2019

First Impression Traveling to Kuala Lumpur | Malaysia

Walaupun Kuala Lumpur tuh udah lumrah banget didatengin, tapi percayalah ini pertama kalinya aku ke KL. Dari dulu ke Malaysia belum pernah ke KL seriously. Jadi kali ini aku mau sharing pengalaman aku sebagai traveller yang pertama kali ke KL.

Berlanjut dari post sebelumnya jadi aku ke KL dari Penang by train. Nah karena menurut searching juga dengerin cerita dari teman - teman yang udah sering kesana kayaknya gak sulit buat explore di KL. 

Gimana transport di KL?
Untuk public transport ada bus, MRT, kereta. Juga ada Grab, ya iya lah ya secara asalnya Grab dari Malaysia. 

Tapi don't expect too much about transportation in KL. Walaupun Grab asalnya dari Malaysia, tapi aku berasa nunggu Grab disana jauh lebih lama ketimbang di Jakarta, padahal aku di pusat kota. Ini juga berlaku pas aku di Penang. Padahal kalo di map 6 minutes tapi lama banget datangnya. Mungkin karena sistem jalanan sana banyak yang satu arah jadi dia muter - muter dulu kali ya. 

Nah selain Grab yang aku coba tuh MRT & kereta. Bagaimana dengan kedua ini? Beberapa pengalaman aku yang bikin aku speechless sih. 

Umumnya kalo kalian ke negara - negara yang ada MRT kayak Taiwan, Singapore, HK dan sejenisnya, gambar diatas tuh peta MRT-nya. Tapi kalo di Malaysia ini sebutannya train. Kenapa? Karena ini setiap route beda - beda sistem armadanya, liat deh ada yang KTM (Kereta Tanah Malaysia), rapid KL, MRT, KLIA. Yang bikin bingung walaupun dia berdekatan tapi beda route (beda warna route) beda juga nama station dan lokasinya.



Misalnya kemarin aku dari hotel yang terdekat MRT Pasar Seni (Line Hijau 9) tapi untuk ke KL Sentral bisanya line merah dan biru. Nah pas aku tanya ke information centre Pasar Seni, jadi aku mesti naiknya yang line merah or biru, which is Line 5 yang terdekat kan. Line 5 tuh LRT walaupun di peta-nya dia nyambung digabung gitu tapi kenyataannya stasiunnya 2 gedung berbeda dan masih kurang pengarahan juga convenience-nya untuk pindah - pindah line.

Jadi kemarin aku dari hotel tujuan ke Batu Caves (Line Biru 1), aku harus :

  • Beli token koin di LRT Pasar Seni tujuan KL Sentral, sampai di KL Sentral keluar dari LRT 
  • Beli tiket di loker KTM untuk ke Batu Caves 
Padahal kalo kayak di Taiwan, semua line yang beda warna bisa saling sambung menyambung, jadi beli tiketnya cukup 1x aja sampai ke stasiun tujuan baru keluar kalo ini harus keluar masuk stasiun yang beda - beda warna line. Mirip sama yang di Thailand juga beda sistem harus keluar masuk beli token. 

Nah kalo KTM gak kayak MRT/LRT, ada schedule-nya. Tapi kemarin 2x aku naik KTM pulang pergi Batu Caves keduanya delay, yang satu sekitar 15 menit, yang satu hampir 30 menit. Gak ngerti lagi. Padahal udah ada jadwalnya. Jadi rangkaian kereta-nya diam aja di stasiun dan gak jalan - jalan sampai dia pengen jalan kali ya. 

Suasana di stasiun LRT yang udah kayak ikan asin
Jadi buat aku kalau mau lebih nyaman lebih baik naik Grab untuk jarak yang lebih dekat. Lagian kalo ada 2 orang atau lebih di 1 Grab malah lebih murah dibanding naik public transport. Ini juga yang mungkin meskipun di Malaysia udah banyak armada public transport tapi masih tetap macet karena kurang convenience public transportnya jadi masih banyak yang nyetir sendiri.

Contoh lain kemarin pas balik ke KLIA aku mau naik KLIA Express fare-nya RM 55 untuk adult ticket terus aku coba Grab yang ternyata cuman RM 65 dari Petaling Street ke KLIA. Coba deh ada 2 orang aja udah lebih murah, even kalau untuk 1 orang pun lebih consider naik Grab karena masih butuh waktu dan tenaga ke KL Sentral buat naik KLIA Express. Jadi menurutku sistem transport di KL masih kurang bisa mengurangi kepadatan jalanan karena fare-nya juga gak lebih menguntungkan ketimbang mobil pribadi. 

Bagaimana tentang accomodation di KL?
Kalau untuk penginapan di KL menurutku lumayan variatif dan budget friendly. Mulai dari hotel yang murah, yang mahal, capsule hotel, boutique hotel semua ada.

Yang perlu diingat di setiap hotel di Malaysia diberlakukan tourism tax yaitu RM 10 per kamar per malam dibayarkan langsung ke pihak hotel.

Kalau dari yang aku tinggal selama di Malaysia, gak ada slippers di dalam kamar dan sikat gigi plus odol-nya gak complete. Gak tau hanya kebetulan aja atau memang seperti itu.

Kemarin aku tinggal di Lantern Hotel, baca review disini ya.

Jalan - jalan kemana kalau di KL?
Di KL sendiri kebanyakan shopping mall. Berbagai jenis shopping mall ada dimana - mana yang menurutku isinya sama aja gak beda jauh lagipula aku bukan anak mall. Kalau jenis night market ada Petaling Street yang isinya banyak barang murah dan jajanan makanan juga Bukit Bintang.

Kalo untuk Bukit Bintang aku gak terlalu recommend sih secara makan disana mahal banget dan gak sampai enak nya bikin nagih juga. Kemarin aku pesan babi panggang kecap, sambal petai, dan terong harganya sekitar IDR 300k. Padahal waktu ke Kuching sambal petai yang enak banget itu cuman RM 4 bayangin.

Makanan yang mahal dan gak enak ini
Lihat deh sambal petai yang aku kangenin banget disini :(

Yang terkenal di KL biasanya pasti Twin Tower, yang kalo kata aku biasa aja sih sekelilingnya juga mall aja gak ada yang terlalu wow. Untuk kesini turunnya di station KLCC.

Panas boooo
Yang agak jauhan lagi bisa ke Batu Caves. 


Menurutku kesini gak usah ikut tour karena gampang tinggal naik KTM sampai Batu Caves, begitu keluar station langsung keliatan. Nah kalo mau ke Batu Caves ada schedule KTM-nya jadi bisa nanya dulu or googling, terus jangan lupa siapin segala alat tempur karena panas banget dan rame gitu.



Batu Caves sendiri tuh tempat ibadah orang Hindu jadi ada beberapa bagian yang kalau mau masuk harus lepas sepatu.


Oh iya terus kalo Batu Caves itu gak ada tiket masuk kok, FREE.

Nah kalau kalian punya waktu lebih menurutku lebih baik ke Malacca aja. Bisa PP sehari dari KL dan cakep - cakep spot photo disana. Tungguin post selanjutnya ya tentang Malacca :)