Walking tour yang ke-10 bersama @jktgoodguide tapi yang ini spesial di ulang tahun JGG yang ke-10 juga, ada route khusus yaitu : Perempuan Perempuan Chairil. Jadi tema jalan - jalan kali ini membahas tentang Chairil Anwar, siapa disini yang gak tau siapa itu Chairil? Gak usah malu karena aku juga baru tau siapa dia lately lalu karena ada route ini jadi makin penasaran dan jadi pengen ikut. Ini route berbayar IDR 100K karena bukan route regular jadi kalau mau join route ini tunggu dibuka lagi atau private tour ke JGG kali ya hehe.
Route ini kita berkeliaran di daerah Cikini, sebenernya kalo jarak jalan-nya gak jauh cuman menurutku cerita-nya lumayan seru karena membahas tentang Chairil yang aku juga gak terlalu familiar.
Kenapa di Cikini? Disini ada RSCM tempat Chairil menghembuskan nafas terakhirnya lalu dulu Chairil sering bermain disini namanya dulu stasiun Pegangsaan bukan di point stasiun Cikini.
Mulai dari RSCM (Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo) disini tempat Chairil meninggal di usia yang belum genap 27 tahun di 28 April 1949 karena TBC & meningitis. Pada zamannya seniman itu emang kuat rokok termasuk beliau.
Sejarah RSCM sendiri karena Cipto Mangunkusumo adalah dokter pribumi pertama di Batavia, sebelumnya semua dokter yang ada semua dari Eropa impor dan jadinya biaya mahal nah lalu diusul ada sekolah Stovia yaitu untuk mendidik pribumi jadi dokter juga biar mengurangi biaya impor dokter. Disini juga pernah ada kejadian vaksin yang dihasilkan dari dokter pribumi ini pas coba ke luar negeri malah jadi ada yang meninggal lalu dibilang pribumi yang mau ngejahatin akhirnya salah satu dokter ketua kala itu gak mau team-nya di hukum dia yang di hukum eksekusi di lindes pakai lindesan untuk jalanan aspal.
Chairil itu sebenarnya orang Sumatera Barat namun karena orang tua-nya bercerai jadi datanglah dia ke Jakarta dan karena Ayahnya keras sama dia jadi dia ikut tinggal di paman-nya si Sjahrir. Kenapa Chairil bisa membumi? Karena tahun 40-an dia yang mempelopori tulisan - tulisan puisi tapi sayangnya saat itu belum mencuak namanya karena karya-nya dinilai terlalu mencolok Jepang jadi biar gak risuh gak di tayangkan cuman beberapa yang naik ke media.
Chairil itu katanya tingkat sosial-nya tinggi jadi doi sosialita banget di jaman-nya makanya banyak perempuan juga yang jadi inspirasi karya doi. Tapi yang jadi istri sah cuman 1 yaitu Hapsah dan punya 1 putri tunggal Evawani Alissa. Tapi pernikahan ini cuman bertahan 2 tahun dan si Hapsah itu tadinya pas kenalan sama Chairil di kenalin oleh Des Alwi (anak angkat Sjahrir & Hatta yang ketemu pas di asingkan di Banda Neira yang abis itu kerja di kantor Hatta), nah pas kenalan itu Hapsah udah punya calon dokter militer tapi terus di rayu sama Chairil dan akhirnya menikah sama Chairil. Hapsah itu budak korporat pada jamannya jadi abis menikah-pun malah Hapsah yang income nya stabil kalo Chairil masih pecicilan dan sukanya kebebasan (merdeka) mencari inspirasi untuk tulisan doi. Chairil punya panggilan sayang ke Hapsah yaitu gajah, dan Hapsah manggil Chairil lidi hahaha.
Nah dimulai dari bioskop Metropole disini Chairil suka nonton artis favorit-nya si Durbin, artis Kanada yang pindah ke Amrik. Nah karena si Chairil gak punya uang jadi dia suka jadi joki jualin tiket nonton demi bisa nonton idola-nya.
Chairil itu juga suka naik kereta dari Pegangsaan untuk cari inspirasi, sekarang udah gak ada stasiun Pegangsaan sebagai gantinya adanya Stasiun Cikini.
Kalau kalian suka denger di hidup Chairil itu ada banyak wanita yang beberapa masuk dalam nama di karya-nya salah satunya Ida yang dikira sempat jadi pacar Chairil tapi katanya Ida itu gadis pintar yang jadi temen baik Chairil dalam menulis dan terakhir diliat Ida naik kereta ke arah Bogor lalu habis itu hilang gak ditemukan. Ida itu pintar sekali sampai bisa sekolah di sekolah belanda.
Ini dulu sekolah belanda yang isinya belanda dan hanya pribumi tertentu yang boleh masuk |
Ada juga wanita yang namanya Sri Hayati yang cantik dan dari keluarga berada yang Chairil suka main ke rumahnya namun karena Sri Hayati gak tau kalo Chairil suka dan Chairil gak pernah ngomong juga akhirnya Sri Hayati udah menikah deh dan gak menetap di Batavia konon. Ini contoh gambaran rumah Sri Hayati.
Ini cuman contoh ya karena ini sekarang rumah pribadi seorang pengacara |
Ada juga Dien Tamaela gadis dari Maluku yang membuat Chairil cinta sekali sama Banda Neira dan bilang kalau seumur hidup harus sekali ke Banda Neira (aku juga pingin sih ini cantik beut)
Kita juga ngelewatin Perguruan Cikini sekolahnya anak - anak Soekarno seperti Mega, Guntur dan yang lain. Disini juga pernah ada peristiwa pengeboman waktu Soekarno datang dan mobil yang kena bom di taruh di museum sekarang.
Maju dikit ada Hotel Cikini ini yang menurutku lebih menarik. Dulu disini ada toko es krim Tjanang yang jadi favorit Bu Megawati tapi abis itu karena penjualan juga uda berkurang kalah saing sama es krim pabrikan jadilah diganti jadi Hotel Cikini yang empunya masih sama orangnya dan sekarang es krim Tjanang cuman dijual di Hotel Cikini jadi yang mau bisa kesini. Keren ya legendaris gitu.
Sebelahnya ada kolam renang Cikini nah disini dulu yang boleh berenang cuman warga Belanda. Lalu ditulis dalam bahasa belanda yang kira - kira artinya Anjing & Pribumi Dilarang Masuk dan ketika seorang pribumi (lupa namanya saha) ngerti dan dia yang memperjuangkan hak pribumi sampai jalan raya juga dan akhirnya sekarang kolam renang Cikini adalah tempat latihan para atlet.
Terakhir mampir di Taman Ismail Marzuki yang dulunya adalah halaman belakang rumah Raden Saleh wahahahah rumah segede bagong coba wagelaseh.
Jadi bagaimana dengan trip spesial Chairil Anwar? Oh ya cucu-nya juga suka ikut route JGG loh haha. So far menurutku seru kayak belajar biografi orang dan mengerti kenapa ada orang yang mau meninggalkan legacy. Kayak kalo kalian liat manusia itu kan yang dikejar beda - beda ya ada yang ngejar tahta, harta, ilmu nah ada yang ngejar ingin meninggalkan legacy, mungkin salah satunya kek Chairil ini. Uang dia kekurangan semasa hidup malah terbilang melarat terus suka minjem buku dan buku di jual untuk dia beli rokok atau nonton.