Saturday, January 27, 2018

Kuliah tuh ngapain ya?

Setelah meninggalkan dunia sekolah, banyak yang nanya "guna gak sih kita kuliah, emang yang dulu kita pelajarin berguna buat kita?"

Dan setiap kali pertanyaan itu datang di hadapan gue, gue akan jawab : Buat gue sih guna !

Mungkin pertanyaan kayak gini suka jadi topik pembicaraan para mahasiswa baik yang  baru mulai perjalanan atau yang di tengah perjalanan juga yang akan mengakhiri statusnya sebagai mahasiswa. Let me share my experience! 

Ini cerita gue semasa kuliah. 
Gue kuliah di Taiwan, dapet beasiswa di jurusan International Business di technology university yang adalah mayoritas local student, overseas-nya bisa diitung pake jari yang percentage overseas-nya 0,..... sekian persen aja. Jadi bisa dibayangkan kehidupan gue di tengah - tengah orang local, bahkan di awal gue masuk mereka pikir gue orang Taiwan yang migrasi ke Indo dan balik Taiwan lagi jadi mereka shock kok gue bisa bahasa Indo, emang guys cerita apapun ada ketika menginjakan kaki di luar sana :) 



Waktu itu lagi breaktime ganti kelas dan berasa langit saat itu cerah banget 



Baca juga : Kisah lengkapnya awal mula gue bisa masuk univ ini disini 

Gue apply degree tambahan yaitu Digital Multimedia Design yang sebenernya banyak diragukan orang yang katanya gak akan kuat kalo harus ikutin kelas 2 jurusan karena selama ini belum ada yang begitu. Tapi karena gue orangnya kepo pengen coba - coba gue pun maju tanda tangan aplikasi dan jadilah hari - hari dimana gue dalam 1 hari bisa masuk kuliah jam 8 pagi - 10 malem karena pagi - siang kelas Business dan malemnya ikut kelas Design, well struggle terbesar saat - saat winter apalagi abis pulang jam 10 malem besokannya kelas jam 8 pagi lagi. But I'm thankful enough sama ke-nekad-an gue saat itu. 


Tips 1 : Jangan takut jalan sendiri buat mengejar suatu mimpi

Ini sering banget kejadian, biasanya kalo kuliah itu kelasnya selalu ganti - ganti jadi si A akan janjian sama si B biar pilih kelas yang sama biar nanti di kelas ada temennya nah kalo si B gak pilih, si A juga gak akan pilih. Guys, masa depan kalian itu di tangan kalian bukan di tangan teman. Kalau emang kalian suka sama kelas itu tapi gak kenal siapapun di dalamnya, belajarlah untuk kenalan sama temen baru karena nanti kerja juga kenalan sama orang baru terus kan, so this is the best practice! 
Toh ngumpul sama teman bisa setelah kuliah, bukan?


Tips 2 : Pay attention

Banyak banget ya yang kuliah absen physic tapi mind nya di tinggal entah kemana, main HP, ngobrol, atau tidur bahkan bisa punya kesibukan sendiri. Lucky me, univ gue sering banget undang speaker luar untuk speech atau speaker yang berhubungan tentang pelajaran untuk share pengalaman & knowledge dia ke para mahasiswa, dan ini GAK PERNAH GUE LEWATIN

Gue paling excited dengerin speech orang, kenapa? Karena setiap orang punya experience beda - beda yang bisa kita petik hikmahnya. Pengalaman dia yang baik bisa kita jadikan contoh untuk menjadikan diri kita yang lebih baik lagi, pengalaman yang buruk bisa kita taruh di hati biar kita gak lakuin kesalahan yang udah orang lain lakukan. 

Dan yang paling penting menurut gue, membuka pikiran kita lebih open-minded dan biasanya gue dapet inspirasi menghayal mimpi gue dari cerita mereka. Even, cara mereka speech pun bisa jadi pelajaran kita gimana nanti kalo gantian kita yang speech, dos & donts. 


Tips 3 : All about habit 

Berapa banyak sih pelajaran bulan lalu, semester lalu, tahun lalu yang bisa kalian ingat saat ini juga? Gue yakin cuman 0,0000sekian yang bisa jawab. Pelajaran itu bisa dilupakan begitu saja, tapi namanya kebiasaan itu akan ikut kita terus mau bertahun - tahun pun kalo udah kebiasaan sulit dilupakan. 

Selama kuliah gue cuman pernah absen 1x waktu sakit maag muntah - muntah selebihnya gue akan selalu berusaha ontime muncul di kelas biarpun kalo kelas pagi yang dateng hitungan jari only. Why?

Itu kebiasaan guys, karena saat masih jadi murid sebenernya yang dilatih bukan hanya knowledge tapi habit kita. Kalo sekolah aja telat terus susah loh pas kerja jadi karyawan yang ontime terus :)

Yang kecil tapi suka di sepelekan, kebiasaan nyontek! Nyontek jawaban ujian, nyontek report, nyontek apapun lah itu. Guys sekali lagi, habit itu bakalan ikut kita terus jadi lebih baik dibiasakan sesuatu yang baik segimana kita mau ngeliat diri kita di masa depan ya. 


Tips 4 : Priority

Usia mahasiswa itu emang lagi masa - masa produktif, energy kayak batre radio yang gak abis - abis. Pengen ini pengen itu. Pengen jalan - jalan, part-time, nonton seri, main, dan banyak lagi. Saking banyaknya bisa jadi lupa kalo status kita itu mahasiswa which is prioritas kita itu ada di kata KULIAH. 

Gue freelance selama kuliah, tapi gue akan say No kalo bentrok sama kuliah atau ada report or ujian saat itu. 


Tips 5 : Don't wasting time

Dengan double degree, most of mata kuliah gue di kedua jurusan itu gue selesaikan dalam kurun waktu 3 tahun. Iya, emang gak mudah, kuliah dari jam 8 pagi - 10 malem, report banyak, ujian banyak, nangis di perpus pun ada.

Cuman gue gak mau sia - siain waktu kuliah gue. Plan gue tahun ke-4 harus bisa internship walaupun itu gak wajib tapi gue berasa itu penting buat belajar suatu hal baru. 

Kata paling bahaya itu NANTI AJA, kalo udah muncul gak akan tau lagi kapan hal itu terselesaikan. Don't waste your time, selesaikan kuliah tepat waktu malah bisa bikin kita melakukan banyak hal yang kita impikan lebih awal :)


Tips 6 : Perkaya diri 

Waktu status kita masih jadi murid, gak akan ada yang marahin setiap kita pertanyakan sesuatu bakal ada yang kasih jawaban dan jelasin tapi waktu masuk dunia kerja gak akan ada yang mau kasih jawaban or jelasin ke-kepo-an kita, kita yang harus ngasih sesuatu ke kerjaan itu bukan kita yang menyerap sesuatu itu. 

Gue gak pernah nolak kalau diajak untuk ikut event diluar / didalam sekolah, visit atau apapun lah itu buat liat sesuatu yang gue gak pernah tau. Mengunjungi behind the scene Customs, Forwarder, Exhibition Office, dan sebagainya. Karena gak tahu kapan ada kesempatan bisa ngeliat / ngerti sesuatu itu yang gak dibuka untuk umum. I'm fully blessed. 



Behind the scene sebelum container naik kapal at Keelung Port


International exhibit competition, anw 4 of different nationality people, yeah



Kalimat yang gue suka dari dosen waktu baru awal masuk kuliah, dia bilang kuliah itu beda sama sekolah, kuliah kita yang nentuin arah kita, sekolah udah ada yang tentuin. Jadi kuliah kita hasil-nya kayak apa ya itulah yang mencerminkan gimana harapan kita tentang kuliah kita ini. 

Hasil itu gak pernah jauh dari target awal yang kita setting, jadi jangan anggap remeh perjalanan 4 tahun kuliah, something beautiful is yet to come. 







Saturday, January 20, 2018

Fly with Garuda Indonesia

Garuda Indonesia, as awarded with "The World's Best Cabin Crew" by Skytrax for the fourth consecutive year in 2017. I get chance to take Garuda for my domestic flight from Jakarta to Yogyakarta. 

Garuda's ticket fare most of the time was higher than the other airline. So let's explore what is the different we get from Garuda's service. 

Depart from Soekarno-Hatta, Garuda will take place from Terminal 3, the newest terminal in Soetta. 


Terminal 3 looks like

Here we go!
Ticket is include 20kg baggage & on board snack or meal depends on your flight schedule. Due my flight is around 10 in the morning, I only get snack. But if you meet lunch time, you should get the lunch on board. 

First big different is there is entertainment screen on board which some movie ready to accompany our flight. I'm enjoying Kartini movie on board. 



Newspaper available when entering the board, you will get it for free, also there is mandarin newspaper

For me I don't think there is something special about this around 1 hour flight, except this view below. I was sad when I didn't get the window view seat, but when I turn my view I look at the cane, that's surprise me. It remind me about my dream to travelling more and more. Do I will travel more even in my old age like this Grandpa does?





If you have enough budget or chance to get Garuda, it was a good choice to enjoy pleasant trip with meal & entertainment screen. 



Monday, January 8, 2018

Postcard from 2017

Banyak sekali yang bisa disyukuri dari 2017, senang sedih marah kecewa semuanya ada. Pengalaman pertama yang tak terlupakan sampai surprise dan hadiah indah yang tak pernah terbayangkan. 2017 you are good. 
Sebagian kecil dari hal yang masih lekat di benak dan hati saya, banyak untuk diceritakan. 



Sunday, January 7, 2018

Hidup di luar negeri worth gak sih ?

Sebenernya dari dulu pengen nulis post tentang topic ini tapi belum ada kesempatan buat benar - benar duduk diam dan nulis pelan - pelan dari lubuk hati. *anaknya nunggu mood dulu baru nulis hahaha

Karena belakangan banyak topic pertanyaan yang datang tentang rasanya dibesarkan di negeri orang gimana sih?, enak ya sekolah disana?, kehidupan disana gimana?, bla bla bla sampai pertanyaan emang gak sayang ya pulang lagi ke Indo bukannya enakan di Taiwan?

Sebagai bocah yang baru duduk di bangku SMP dan harus meninggalkan rumah, saat itu gue excited banget. Mungkin karena anaknya suka nghayal, pengen tau gimana hari - hari gue sekolah di luar negeri, gimana ya lingkungannya. Tapi juga gue banyak mimpinya, bayang - bayangin kalau nanti abis dari Taiwan nih pulang - pulang mandarin-nya cas cis cus keren deh pasti, tar pulang - pulang dengerin lagunya si Michael Wong pasti langsung tau artinya.

Memang awal dari segalanya itu ga ada yang mudah. 2 minggu pertama gue happy banget mungkin berasanya lagi jalan - jalan di luar negeri. Begitu mulai masuk sekolah dan mulai kehidupan asrama gue jadi down pengennya pulang. Aduhhh ini kamar kok ga ada AC-nya, kasurnya single sempit lagi, mesti bangun pagi - pagi, full kehidupan 24 jam bersama orang asing, ga leluasa.

Dulu waktu masih di Indo aja ada ret reat 3 hari 2 malam gue berasa ga nyaman ga aman banget tidur 1 kamar sama orang lain yang padahal temen kelas sendiri, tapi sekarang gue harus bisa 24 jam on menjaga diri karena disini kehidupan loe ga akan jauh dari yang namanya teman. Karena gak ada yang namanya keluarga loe yang nemenin disini.

Mungkin di rumah bangun tidur kamar berantakan yaudah ada pembantu yang beresin, tapi beda cerita kalau kita udah hidup sama orang lain. Risih pasti mereka liat kita yang berantakan. Watak asli akan keluar ketika hidup bersama jadi disinilah karakter kita akan ditajamkan satu sama lain.

Asrama gue ini bentuknya macam military school kali ya, yang ada jam bangunnya pake priwitan dan jam tutup pintunya. Jadi latihan sigap waktu pintu itu akan ditutup dan harus lari kalo gak mau dikasih hukuman sikat WC.

Nah tapi ini juga yang bikin gue mengasah time management dan jadi terampil bersih - bersih karena kalau ga ya dapet hukuman lagi.

Sebenernya perjalanan gue juga gak mulus semulus pantat bayi, kerikil dan segala gajluk - gajluk itu ada. Waktu pertama gue mau ke Taiwan malah gue di telepon temen dari siapalah yang gue juga ga kenal dan menghalangi gue ke Taiwan katanya gue ga akan betah bla bla bla. Helloooo kita kenal juga gak siapa anda menetapkan gimana akhir cerita saya, emang anda Tuhan?

Dan banyak cerita drama - drama nya baca disini ya tentang ujian masuk kuliah & drama tante kost.

Terus kalau ditanya gue nyesel ga ke Taiwan?


NGGAK!!! Gak pernah. Lebih tepatnya gue gak pernah menyesali segala decision gue selama ini sampai sekarang.

Justru karena kerikil dan tantangan itulah yang menjadikan siapa gue sekarang. Gue yang dulu gak bisa bersosialisasi dengan orang baru dan berdiri di depan panggung malah jadi guide yang membawa puluhan orang dan harus bicara depan panggung sebagai MC menjelaskan kebudayaan Indo dalam mandarin depan ribuan orang.

Gue yang berasa gak aman kalau tidur sekamar dengan orang asing malah jadi solo traveller yang tidur di pod bersama 19 wanita lainnya dalam 1 kamar dan itulah yang menjadikan gue sekarang yang suka banget sama travelling dan pengen explore ini dan itu. Kenapa? Karena gue juga jadi gak takut nyasar saking uda sering nyasarnya, dan jadi orang yang berani mulai topic obrolan ke orang asing yang gue ga kenal.

Tentunya gue jadi berasa flexible dimana gue ditempatkan biar gak repotin orang - orang dan gak ribetin diri sendiri *anaknya takut ribet

Dan gue jadi lebih mengenal diri sendiri, apa yang gue mau dan gimana caranya berperilaku di tengah orang asing.

1 hal yang gak kalah penting, tentang pikiran. Hidup sendirian di tengah local people there, membuat pikiran gue terbuka, bersosialisasi dengan orang yang beda background, beda kebudayaan, dan juga beda pikiran bisa menajamkan satu sama lain dan loe jadi realize ohhhh ada ya orang begitu.

Jadi menurut gue sebenernya it doesn't matter kemana loe mau pergi dan besar disana. Gak harus yang sekeren apa negaranya tapi tentang gimana kita bisa berdamai dengan diri kita sendiri karena lw harus jaga diri 24 jam gak bisa marah - marah seenaknya or berantakan sesukanya jadi lebih bisa control diri dan pikiran loe akan lebih dibukakan dengan melihat dunia yang lebih luas.

Tips gue, kalau dapat kesempatan dengerin speech orang ataupun ikut acara jangan ikut - ikutan temen aja dia mau kabur atau main HP tapi dengerin bener - bener. Selama di Taiwan setiap ada acara overseas gue gak pernah absen walaupun ketemunya sama orang asing lainnya dan biasa orang gak mau ikut kalo gak ada teman, tapi gue bersyukur dengerin pengalaman orang yang bisa gue petik jadi pelajaran gue sendiri. Gak pernah rugi.

Nah kalau pertanyaan selanjutnya : Apakah gue nyesel balik Indo setelah bertahun - tahun lamanya jamuran di Taiwan?

Well, waktu gue memutuskan buat forgud emang banyak suara yang menentang juga yang bilang ini not good and anything, kok sama ya kayak waktu pertama mau ke Taiwan ada yang nghalagin juga?

Tapi jawaban gue masi sama, gue gak pernah menyesali segala decision gue sampai saat ini. Kenapa?

Pernah denger kan kalo kita gak akan bisa grow up ketika ada di comfort zone?

Yes, kelamaan di Taiwan udah bikin dia jadi comfort zone gue.

Kalau ditanya nyesel ga ninggalin Taiwan? Hmmm, gue bingung sih kenapa harus nyesel ya? Selama apa yang gue dapetin dulu itu yang menjadikan gue sekarang gue gak akan nyesel. Lagian emangnya kalau meninggalkan Taiwan sekarang berarti seumur hidup gue gak akan kesana lagi?

Who knows? Gue pun gak tau mungkin selanjutnya gue akan meninggalkan Indo lagi atau kemana tapi selama decision itu membuat gue bertumbuh dan level up gue gak pernah nyesel.

Kalau dibilang kan sayang di Taiwan gajinya gede loh, di Indo UMR. Guys, 1 perusahaan ada kan yang gaji-nya rendah banget dan juga yang gajinya setinggi langit? It's about your value, not your office.

Sebagai penutup, tips gue buat yang lagi di persimpangan :
Jangan terlalu terbawa dengan kalimat dan pendapat orang lain. Banyak orang yang takut akan kegagalan sehingga ia lupa kalo mulai aja gak pernah. I prefer to say I cant believe I do that than to say I wish I do that. 

So guys, apapun keputusan kalian just pray for it and dont be afraid.

Good luck !