Saturday, June 22, 2024

What to Prepare for Summer in Tibet

Holaaa I’m coming back after a great adventure in Tibetttt. Yes, you hear it right, I just unlocked one of my bucket list : Tibet! I will write in Bahasa since when I collect some of the information before I went, its so limited for asian and most of them is already in english for western. If you wonder what I’m writing also you can do the translation. Much thanks before for your interest. 

Posting pertama tentang Tibet ini akan dibagi jadi : 

  • Intro tentang Tibet kenapa bisa jadi destinasi di bucket list aku for years 
  • Apa yang harus di prepare dari segi dokumen & perjalanan etc 
  • Apa yang harus di prepare dari segi fisik 


Kenapa Tibet?

Jadi, Tibet itu udah masuk dalam bucket list aku sejak lama, dulu pertama kali denger nama Tibet pas masih sekolah ada classmate bilang cicinya abis jalan - jalan ke Tibet dan disana mulai penasaran. Seiring berjalan-nya waktu makin suka sama Tibet karena penasaran secara Tibet itu bukan tempat yang bisa dikunjungi kapanpun kamu mau (kenapa-nya lanjut di bawah ya). 

Yang menarik perhatian itu adalah culture Tibet yang khas dan unik dari segi budaya & alam-nya. 

Jadi dimanakah Tibet dan kenapa bisa masuk bucket list-ku? Tibet adalah bagian dari Mainland China, luasnya udah mencakup 1/8 dari luas China itself, Tibet Autonomous Region 西藏自治區. Ibukotanya adalah Lhasa 拉薩. 

Apa yang spesial dari Tibet? Dengan julukan roof of the world 世界之脊, udah tau dong kalo Tibet itu kota tertinggi di dunia dengan altitude ibukota Lhasa sendiri 3,656mdpl. Kalau coba di bandingin sama kota lain seperti Jakarta yang 8mdpl, Puncak Pass yang 1500mdpl di tertingginya, Dieng Plateau di 2,581 mdpl nah kebayang gak kalau ibukota-nya sendiri si Lhasa aja udah 3ribuan mdpl, ini belum bagian gunungnya ya yang bisa mencapai 5ribuan mdpl. 

aslinya lebih cantik lagiii

Jadi yang spesial di Tibet adalah : 

  1. Karena high altitude jadi oksigen-nya lebih dikit dan menandakan adanya kemungkinan altitude sickness 高反/高山症
  2. Adat culture-nya kental jadi harus mematuhi budaya setempat (do & donts) --- avoid politics matters 
  3. Airport Lhasa cuman ada flight domestik dari kota China itself, gak ada direct international flight juga even international flight kamu dalam 1 tiket yang ada transit di kota lain di China gak bisa print out boarding pass-nya di Lhasa harus ke kota tersebut untuk print out --- Oh iya, Gongga Airport Lhasa ini barengan sama airport militer jadi ada bagian - bagian yang gak boleh di foto ya, dan selama flight ke dan dari Lhasa akan ada air police yang ikut dalam flight
  4. Untuk foreigner (selain paspor China) gak bisa jalan - jalan sendiri di Tibet, perlu local guide dan gak bole berkeliaran sendiri. Ketat ceu! 

Well sampai disini berasa kan kenapa pengen banget ke Tibet dan ternyata gak segampang itu ke Tibet jadi beneran aku penasaran dan excited. 西藏不是一個有錢想去就能去的地方 --- its not a place yang asal punya uang bisa travel to, so its really an experience! 

Apa yang harus di prepare dari segi dokumen & perjalanan? 

Dokumen yang harus di prepare sebelum ke Tibet : 

  1. Visa China --- karena Tibet adalah bagian dari Mainland China jadi harus punya visa China yang aktif sesuai periode perjalanan 
  2. Tibet Permit --- nah ini cuman bisa di apply dari tour provider. Kalau masuk ke Tibet pakai kereta bisa print warna aja permit-nya, kalau masuk ke Tibet by domestic flight mesti bawa Tibet Permit yang asli
  3. Kalau visa China kamu bukan visa turis, misalnya business atau lainnya akan ada dokumen tambahan yang diperlukan waktu apply Tibet Permit, bisa consult ke tour provider
Tibet permit-nya kek gini yang asli harus dibawa dan dikasi ke guide begitu tiba di Lhasa

Step by step-nya gini : 
  1. Pastiin visa China kamu valid 
  2. Book local tour karena yang aku sebut di atas kalau gak bisa masuk Tibet as foreginer tanpa tour jadi harus ikut tour
    1. Tour rombongan dari kota asal kayak Jakarta (lately suka liat iklan di IG) --- aku gak ikut ini karena waktunya gak pas dan kalau rombongan dari Indo lebih ke traveling or itinerary shopping tapi plus-nya gak usa pusing apalagi yang gak bisa mandarin 
    2. Tour local di Tibet --- ini yang aku pilih karena di rekomen temen juga aku ikut Tibet Vista (www.tibettravel.org), yang ikut most-likely emang traveller yang udah melalang buana jadi beneran untuk explore local Tibet which I like it so much --- yang gak pake shopping maunya belajar mendalam like local. Kebanyakan juga yang ikut solo traveler jadi gak akan chaos dan se-frekuensi karena satu tujuan 
  3. Aku lanjut dari point 2.2 di atas ya karena aku book tour local. Setelah book dan confirm tanggal dan itinerary lalu bayar DP sebesar 30% dari total biaya tour. 
  4. Setelah bayar DP kumpulin dokumen yang diperlukan ke tour advisor dan akan di proses Tibet Permit kira - kira 20 hari sebelum tanggal trip mulai jadi gak bisa dadakan ke Tibet ya. 
  5. Setelah permit keluar akan di info, lalu karena masuk Lhasa dengan domestic flight berarti aku akan stay di salah 1 kota di China dan book hotel dan permit asli akan di kirim ke alamat hotel tersebut jadi pas sampai kamu bisa langsung ambil permit di hotel. 
  6. Sisa tour fee akan di bayar ketika kamu sampai di Tibet 

Pakai bahasa apa tournya? Inggris mandarin ya, karena orang Tibet asli sekolah-pun pakai mandarin dan guide pasti bisa inggris. 

Gimana cara book tour-nya? Sebenernya ada beberapa tour provider tapi aku pilih Tibet Vista karena direkomen yang udah pernah join juga what a coincidence gak sih. Lagi hangout sama temen, lalu cerita pengen ke Tibet eh dia ada kenalan yang baru solo trip ke Tibet langsung deh minta info haha. Jadi aku follow aja karena males kalo pake tipu menipu belum ada yang rekomen, kalo untuk harga rata - rata sama aja sih walau beda tour provider. Tinggal contact nanti akan chat by Whatsapp, Wechat, email ya apapunlah itu dan orangnya responsive jadi aku suka hehe. 

Jangan takut untuk daftar sendiri karena as I said mostly itu solo traveler dari berbagai negara dan juga kalau kamu gak mau share room sama orang lain tinggal bayar single supplement USD1xx aja worth-it sih menurut-ku bisa enjoy Tibet with healing also enak banget. Semua yang solo di group aku semuanya single supplement. 

Apa yang harus di prepare dari segi fisik? 

Tibet sendiri cuaca-nya condong ke dingin ya karena high altitude kan ya. Kenapa aku pilih bulan Juni perginya selain karena emang ada waktunya bulan Juni, ini summer-nya Tibet, udah masuk ke akan high season, kenapa, karena summer itu oksigen-nya lebih banyak dan cuaca mendukung. Pagi dingin, siang terik, malam dingin, midnight ke subuh potensi hujan. 

Jadi pas bobo ujan deh, pas bangun mau explore udah nggak haha. 

Tibet itu kering ya, jadi bawa deh sejenis lip balm, hand cream, moisturizer, hand body --- dan juga terik karena deket ke matahari kan haha, jadi bawa UV. Terik bukan panas ya, cuacanya agak adem dingin jadi kalau kesini summer harus bawa baju-nya layer-ing. Dalam kaos, luar jaket tipis, dan jaket tebel karena harus pakai dan lepas sesuai cuaca jam tersebut. 

Untuk altitude sickness sendiri adalah kondisi fisik dimana seketika oksigen yang di hirup lebih dikit dari biasanya, jadi tubuh kita beradaptasi dengan caranya karena kekurangan oksigen, ada yang sakit kepala, napas jadi pendek, detak jantung berdebar cepat, mual, sesak napas. Susah diprediksi kamu akan kena altitude sickness atau gak, karena ini tergantung fisik masing - masing gak relate sama umur gender atau kesehatan. 

Ada yang bilang kalau yang suka alcohol lebih gampang kena tapi aku ketemu orang yang suka alcohol gak ada reaksi apa - apa. Ada yang bilang sebelum pergi gak boleh olahraga keras karena makin fit tubuh makin perlu oksigen banyak. Jadi sebenernya gak bisa di prediksi sebelum kamu sampai disana dan gak bisa di avoid juga. 

Ada yang altitude sickness selama 2 hari pertama ada yang 5 hari, ya intinya pada akhirnya tubuh kamu akan beradaptasi dengan lingkungan sekitar tergantung lama-nya aja. 

Nah buat menanggulangi altitude sickness gimana, ada beberapa based on gugling & experience-ku :

  1. Badan kita harus keep hydrated & warm --- gak boleh kedinginan harus banyak minum dan kencing 
  2. Atur napas pelan - pelan, jadi tarik napasnya dalam dan buang pakai mulut. Kalau jalan gak boleh cepet - cepet intinya gak boleh ngos-ngos-an karena gampang ngos-ngos-an secara oksigen udah gak cukup eh masih ngos-ngos-an mateng kan tuh 
  3. Untuk obat sendiri selain obat yang disediakan buat gejala kek sakit kepala dkk, kalo aku bawa panadol karena kemarin 2 hari pertama agak fever, bawa pain killer, vitamin C, obat diare (ada yang kena diare juga di group kemaren)
  4. Nah obat yang perlu dibawa lainnya adalah Diamox. Jadi ini obat untuk altitude sickness yang sebenernya adalah obat untuk penderita penyakit glaukoma.  Cara kerjanya dia akan bikin kita haus dan kencing terus jadi tekanan dalam badan kayak di turunin, nah tapi ada efeknya kayak tangan jadi kesemutan something 
    • Ada yang bilang di minum 24 jam sebelum tiba di Tibet 
    • Kalau kemarin ada yang minum katanya jadi harus minum terus tiap hari 
    • Aku sendiri bawa tapi gak minum karena gejala aku gak terlalu ada, cuman agak fever di 2 hari pertama jadi aku minum panadol dan sisanya laper aja gitu (laper keknya bukan gejala sih haha)
    • Karena aku berasa kalau minum sekali itu bikin badan jadi reliable sama obat jadi aku gak minum obat cuman kayak makan manis (bawa permen or cokelat) dan napas aja pelan - pelan gak terlalu banyak aktivitas 
  5. Ada juga yang akan nawarin obat herbal china Hong Jing Tian 紅景天 tapi aku gak coba sih ya soalnya katanya ini lama juga kayak butuh 3 hari dan di banyak orang gak ngefek jadi yaudah deh ya hehe. 
  6. Kalau emang butuh di mobil selama perjalanan disediain oksigen kaleng (check with your tour ya) 
  7. Kalau tidur bisa tiba - tiba gak bisa napas gak nanti fatal? Nggak, jadi dia itu cuman akan bereaksi kalau lagi awake, kemarin di hari pertama itu aku cuman jantung berdebar cepat dan agak demam lalu minum panadol, bangun - bangun udah gak kenapa2. 
  8. Katanya hari pertama sampai jangan mandi & keramas, aku ikutin sih walau gak betah dan it works, tapi ada yang keramas langsung sakit kepala di hari ke-2 --- ya mungkin mitos haha
Hari ke-2 rambut kita se-group minyakan akibat si mitos gak boleh keramas tapi aku mandi di hari ke-2 pagi karena gak betah haha


Tips tentang flight

Jadi untuk apply Tibet permit itself kamu harus provide akan masuk Lhasa dari kota mana nah ini kota-nya gak boleh berubah karena nanti akan ada info-nya di permit tersebut berarti kurleb 20 hari sebelum trip harus beli flight dong ya. 

Nah flight dari dan ke Lhasa itu suka cancel, kisah nyata-nya langsung aja experience-ku berikut yang akhirnya memiliki 6 boarding pass hanya untuk Tibet trip kali ini haha 

1. Tiket pergi pertama beli KUL - CKG (Chongqing) - Lhasa —> Xiamen Air, transit di Chongqing around 10 jam, nyampe malem paginya lanjut ke Lhasa 

2. Tiket pulang beli Lhasa - Chengdu - Jakarta —> Air China, transit di Chengdu 3 jam aja — perfecto 

3. Lalu setelah Tibet permit udah otw process eh si Xiamen Air tiba - tiba cancel flight CGK - Lhasa nah karena itu dalam 1 tiket belinya yg tiket pertama jadi di cancel aja langsung sama doi dan cuman bisa ganti ke 2 hari setelahnya which is gak keburu karena udah mulai trip Lhasa dan udah beli tiket pulang juga 

4. Akhirnya dengan kezal ku harus mencari tiket yang Chongqing - Lhasa mau gak mau karena harus masuk dari Chongqing 

5. Tiket pergi kedua akhirnya dapet Xiamen Air lagi CGK - Xiamen - Chongqing, transit di Xiamen 9 jam mager banget tapi mau gak mau karena cuman route ini yang ke Chongqing yang schedule-nya sesuai, udah males sebenernya karena nyampe Chongqing jam 12 malam walau udah pesen hotel yang ada airport transfer dan sebenernya trauma apakah Xiamen Air akan cancel lagi 

6. Oke tibalah hari-nya ternyata tiket pergi kedua mulus dan bagasi langsung sampe Chongqing jadi udah dapet nih boarding pass 2 biji kan connecting flight, eh lalu baru sampe Xiamen belum keluar pesawat aku di panggil flight attendant karena Xiamen - Chongqing ku di cancel ulala 

7. Jam 1 siang itu baru mendarat di Xiamen, di kasi opsi flight ke Chongqing jam 2.30 atau jam 4 sore yaudah aku oke aja lah pokoknya harus sampe Chongqing gak boleh lewat hari itu deh. Eh tapi bagasi-ku kan di buatnya direct ke Chongqing jadi sekarang harus keluarin bagasi dulu, yaampun abangnya sampe tepok jidad, ya gue kali yang harus tepok jidad udah di cancel ke-2 

8. Dan taraaaa flight 2.30 itu delay jadi aku keburu masuk dan aku masuk aja while bagasi-nya di belakang dia yang urusin dan nyampe Chongqing tanpa luggage tag, udah kursi terakhir duduk di tengah grandpa dan susuk berbody besar yaudh pokoknya sampe Chongqing 

9. Sekarang lompat ke tiket pulang, di pagi itu tour akan send ke airport tapi ternyata agak mepet karena dia jemput di 2 hotel lagi, eh tapi Lhasa - Chengdu delay jadi aman — masih tenang nih

10. Pas sampai mau check-in baru di bilang di Lhasa gak bisa print out boarding pass international flight dan bagasi-nya cuman bisa sampe Chengdu jadi sampe Chengdu harus keluar dan masuk lagi dan karena delay lama sisa waktu di Chengdu cuman 1,5 jam sampai departure time, bukan boarding time ya 

11. Dari pesawat udah bilang flight attendant dibantu untuk lewat late passenger dibilang iya, eh pas nyampe Chengdu dibilang gak bisa kalo international flight gubrak

12. Nungguin bagasi dan lari pindah terminal lalu aku tiba di counter check-in 30 menit sebelum departure dan udah ditutup bagasi-nya dengan kekuatan bulan dan doa si soleha akhirnya bagasi aku dimasukin dan aku nyerobot semua antrean sampe lah di gate dan bagasi-ku berhasil masuk pesawat 

Gelaseh pulang pergi banyak cerita, tapi aku salut sama Xiamen Air yang menurutku bertanggung jawab sampai tukeran wechat karena aku masuk checkin tanpa luggage tag dan dia urusin bagasi-ku di belakang modal foto koper aja. Kalo Air China agak ga bertanggung jawab ya dia yang delay (ya delay karena cuaca si) tapi kayak ga membantu gitu loh. 

Anyway seru kalo kilas balik gini tapi saat itu yaampun, tapi aku jadi di remind something : 屬於你的永遠是你的 沒人能強,不屬於你的再怎麼強也搶不過來。Keren gak sih aku yang baru di cancel flight eh udah gak keburu next flight malah flightnya yang delay dan aku masuk ke ruang tunggu lewatin security check itu udah lewat dari boarding time original-nya hahaha. Sampe aku bikin becandaan sama temen 飛機不等人但飛機等我 flight itu gak nunggu orang tapi dia nungguin gue hahaah. 

Belum nyampe Tibet aja udah seru kan perjalanan kali ini hahaha



No comments:

Post a Comment

Leave comment down below :)