Saturday, April 3, 2021

Life After Graduate - Out of Comfort Zone

I thought I paused this post a little bit long and it still on my draft so let me finish it today cause I got some inspiration to continue it HAHA 

The background is because I love to hear people sharing their adult life when I'm still in college. Learning from their experience is the best way to plan and project your future life. Well, I just love to hear people story, don't judge me :) 

I met one of my lecturer and she ask me : Are you going to share something to your junior? 

Definitely! I'm blessed to bless others. So, before I have chance back to my alma mater, let me share here as my speech notes HAHAHA

How is life after graduate? For sure confusing yet excited. Why I didn't say scary? Karena masih darah muda, masih excited banget untuk explore ini dan itu jadi gak terlalu berasa scary dan belum ada tekanan apa - apa. Mungkin juga karena I'm an explorer, suka banget untuk explore ini dan itu jadi ku anggap ini bagian dari mengeksplore juga. 

Inget banget dulu pas jaman kuliah suka nonton sinetron Taiwan dan pemainnya mostly peran professional muda dan gue jadi mengandai - ngandai kira - kira nanti gue jadi yang kayak gimana. Se-excited itu untuk masuk dunia kerja. 

Actually I start my career on my last year of college. Jadi pas tahun terakhir sebelum lulus udah kerja - kalau belum baca ceritanya bisa baca disini - tapi rasanya beda ketika beneran kerja after graduate. 

Kalau di dunia sekolah bakal ada yang lead kita untuk mencapai tujuan tertentu, bakal ada yang ingetin kalo mau ujian mau kumpul tugas dan sebagainya, tapi kalau di dunia kerja you are your own lead. Karena masing - masing individu itu dalam persaingan, bersaing dimulai dari apply kerjaan - CV siapa yang di contact, interview - yang mana yang lolos, masuk kerja - siapa yang dapat kesempatan belajar, asessment - siapa yang bisa di promote & naik salary. All about persaingan dimulai di dunia kerja. 

Persaingan baik yang sehat dan nggak, I experienced both. Di dalam dunia kerja lebih titik berat kepada tepat gak tepat than work hard or no. Maksudnya gini, contoh gampangnya company maunya yang manis, kamu kasih pizza karena itu enak and you work hard to made that pizza. Compare with your colleague yang beli cake aja lalu kasih ke company, karena company maunya yang manis, so they choose the cake compare than your hard work pizza. 

Lebih bukan bagus dan jelek tapi lebih ke cocok apa gak-nya. 

Ini berlaku juga ketika kamu cari kerja, asessment, dan sebagainya, bukan karena kamu bagus banget atau jelek banget tapi lebih ke cocok atau gak-nya aja. Pesaingan yang sehat sah - sah aja bahkan jadi memacu satu sama lain untuk ke arah lebih baik, misalnya dikasih tantangan untuk belajar skill A lalu jadi pada tertantang karena colleague-nya juga ikut nanti dia bisa gue nggak lagi. Nah ini persaingan yang baik. 

Persaingan gak baik? Hemm banyak sih, sehitam itu kah working life, hahaha. Sikut - sikutan, saling menjatuhkan, saling dorong di belakang. Gengs, kalau kalian belum beneran experienced it pasti sulit untuk percaya ada hal - hal seperti ini. Duduk sebelahan tapi nusuk dari belakang, di depan terlihat baik - baik saja malah saling mendukung dan bertukar pikiran eh di belakang ngatain - ada. Banyak contoh - contohnya gengs. 

Kalo aku sendiri gak suka banget sama yang kayak gitu dan apa yang mereka saingin? Oke dari case yang aku tau dan aku analisa (ceuilah kayak analisa apaan aja), orang - orang tipikal seperti itu adalah orang - orang yang insecure, yang ngerasa terancam dan yang takut tergantikan. 

Takut kalau hal yang dia punya sekarang atau posisi dia tergantikan sedangkan dia gak punya pegangan dan gak yakin kalau dia bisa get what he already have now. Menurutku ini gak sehat banget. Ketimbang you stuck in the same place dan takut orang melangkahi, kenapa gak you learn more to the next level so you give chance to others to take you level and you grow more. It's more healthy right? Seru juga gak sih bahas tentang jenis - jenis case unik yang ditemukan? Atau kalian juga mau share jenis case unik kayak apa yang ditemukan hahaha.

You will found what's your purpose. Tujuan dari kerja itu ada banyak dan yang pasti everyone reason is different. Dulu aku pikir kerja ya karena emang tuntutan hidup aja kalo udah selesai sekolah kalo gak kerja orang ngapain ya? Tujuan kamu di awal adalah result yang akan kamu dapatkan.

Tujuan kerja bisa jadi uang, karir, pride, passion, and much more. Dulu aku pikir mostly orang pasti pilih purpose kerja adalah uang, eitss tapi I found gak juga. Ada orang yang kerja karena passion dia di bidang itu tanpa melihat tentang uang. 

Gak semua kerjaan itu bisa menghasilkan gaji yang menggiurkan ada juga kerjaan yang gak stabil incomenya tapi mereka tetep jalanin ya karena itu passion mereka. Ada orang yang stay karena jarak dari rumah dekat, karena udah nyaman, karena seneng aja bisa ketemu kolega yang asik, karena kerjaan yang gak menguras otak - that's all bukan karena uang right? 

Jadi ketika sebel di kerjaan, coba inget tujuan kalian disini apa. Misalnya tujuan kalian buat belajar ilmu baru, tapi pas tau temen kalian di tempat lain benefit lebih oke dan kalian ngedumel benefit kalian gak kayak dia, inget lagi tujuannya. Kalau kalian tujuannya untuk benefit pasti setimpal juga dengan beban kerja dan tanggung jawab yang berat. 

So, be commit with your choice

Life to the fullest before marriage. Well, mungkin ini berlaku juga di komunitas Indo yang kebanyakan married muda ketimbang di luar negeri ya. Tapi for sure banget menurutku selama aku hidup sampai sekarang waktu yang bisa bikin aku do so many things ini when I start my career. 

Dulu aku mikir kerja itu hal yang aku nantikan adalah gak perlu bikin PR & prepare ujian di luar jam sekolah, jadi kalo kerja kan asal udah di rumah udah aku bisa ngerjain hal yang lain.

Yes, aku realisasikan itu. Jadi mode kerja aku adalah aku punya beberapa kegiatan out of my full time job, aku bisa join kelas yang aku suka, aku bisa punya freelance job. Karena ini adalah pilihanku, jadi sebanding juga capeknya harus diterima. Aku pernah pulang job sampai di rumah jam 12 malem dan besok paginya jam 7 pagi udah ada di office. 

Kenapa aku bilang before marriage, karena after marriage makin banyak lagi hal yang harus diurus jadi ini bener - bener saat kamu bisa mengexplore banyak hal. Yang pasti dilakukan dengan tanggung jawab ya.

Time flies, remember to grow. After graduate waktu tuh beneran kayak ngalir gitu aja rasanya cepet banget, seriously. Dan kalau gak bener - bener memanfaatkan setiap waktu udah gitu aja gak berasa udah lost so many things. Karena udah beda sama kondisi waktu sekolah, okeh, semester 1 udah lewat lanjut semester 2 makin lama makin naik kelas udah mau lulus, tapi kalau kerja itu kita yang menentukan milestone masing - masing. 

Gak berasa udah 1 tahun, udah mencapai apa ya dari tahun sebelumnya. Beneran harus planning dan make sure you are growing. Sayang banget kan dengan waktu yang sama kamu bisa growing actually cuman karena gak sadar menolak untuk grow up jadi malah jalan di tempat. 

Menolak untuk grow up itu ada banyak hal yang gak disadari terutama, misalnya upgrade skill pekerjaan, skill komunikasi, network, banyak banget. 


I think 4 hal ini yang bener - bener ngena banget di life after graduate aku. Mungkin abis ini akan share tentang working life after few years karena actually I realize berkarir itu mengubah some pieces of mine. 

How about yours?

No comments:

Post a Comment

Leave comment down below :)