Thursday, November 16, 2023

The Face & Feel of Shenzhen深圳 | China

Unlocked Shenzhen in Feb 2023. 

Ini pertama kalinya menginjakkan kaki di Shenzhen, pasti orang suka nanya lah bukannya udah berapa kali ke China kenapa belum pernah ke Shenzhen? Yak betul sekali kayaknya ku lebih suka menjelajah kota - kota anti mainstream sebelumnya di China nah sekarang baru mulai ke kota - kota yang gak asing di kalangan para foreigner, terutama warga Indo. 

Kenapa Shenzhen gak asing di warga Chindo, jadi ceritanya waktu tragedi 98, banyak warna chindo yang dateng ke Hongkong, China, Taiwan, Singapore --- nah buat yang datang ke Hongkong, mereka dikasi advantage untuk grosir barang dari Shenzhen dan dijual di Hongkong. Secara jarak pun, deket banget tapi Shenzhen itu masuk ke Republic of China, sedangkan Hongkong nggak. 


Nah, kalo sebelum ke Shenzhen dulu yang ada di benak adalah oh Shenzhen tempat manufacture dan grosir banyak barang ya. Tapi kali ini di saat pertama kali menginjakkan kaki ke Shenzhen ternyata plot twist. 

Gimana cara ke Shenzhen? 

  1. By air - Directly flight ke 深圳宝安机场 Shenzhen Bao'An International Airport 
  2. By sea - Take ferry dari port di Hongkong ke Shenzhen (port di Shenzhen ada banyak jadi coba di search aja mana yang paling cocok schedule dan rute nya) since I havent try before belum bisa kasi rekomen juga 
  3. By land - Taxi dari Hongkong atau High Speed Train高铁 dari Hongkong 
taxi from HK to HK immigration and cross to SZ

SZ immigration

Perlu visa gak ke Shenzhen? Perlu ya, karena ini udah bagian dari Republic of China, semua bagian dari China perlu visa China ges. Yang paspor Indo gak perlu itu Hongkong, Macau, Taiwan. 

Background tentang Shenzhen adalah sebenernya yang ada di benakku sebelumnya tentang tempat manufacture dan perdagangan itu gak salah, jadi dulu Shenzhen emang seperti itu namun sekarang berubah jadi tempat tech industry sejak Tencent, Baidu, Alibaba, and many big IT company bangun based di Shenzhen, sampe sekarang ada yang namanya 南山科技园 Nanshan Software Industry Base. Disini berkumpul semua penggiat dunia IT dari start-up IT sampai dewa - dewa yang kusebut di atas. 


Sejak IT industry menjamur disini, Shenzhen jadi 打工城市kota perantau atau orang yang datang ya untuk kerja aja tapi bukan asli Shenzhen. Jadi mostly orang yang ada di Shenzhen, mereka come from many different city nah ini juga yang bikin jenis makanan di Shenzhen beragam dan kebanyakan makanan tiociu潮汕 (read my story about Shantou here) atau makanan Guangdong karena deket secara area. 

Makanan agak iconic di Shenzhen : 砂锅粥 & 椰子鸡

砂锅粥 tuh kayak bubur tapi di masak di claypot variant favorite yang ada telur kepiting mantulita, gak ada resto yang rekomen banget karena selalu makan di resto yang sama dan ini di pinggir jalan aja sebutnya 大排档 sejenis 热炒kalo di Taiwan yang buka-nya malam. 



椰子鸡 ini ayam yang dimasak kuah pakai air kelapa, zuzur gak cocok sih kayak kuahnya jadi manis air kelapa muda tapi pada suka jadi makannya kayak hot pot di celupin temen - temennya gitu. 

Gimana transport di Shenzhen? Udah mantul kok, ada MRT, panggil taxi online juga gampang. 

Seberapa modern Shenzhen? Selain karena ini udah jadi part of tech industry maka ada beberapa part of daily life yang akan dirasa living in future, contoh di hotel ada robot yang akan anter delivery dari lobby ke kamar, lalu kalo mau request apa - apa tinggal WeChat lobby aja tar di antar pake robot, tombol pencet lift bukan tombol tapi sensor yang cukup nyodorin jari. 

Ganti warna lampu, nyalain matiin pakai remote

Robot yang gantiin bellboy


Segala check-in di airport juga self service banget


Apakah Shenzhen cocok untuk travelling? Kalau secara landscape dan sejarah history dan cultural menurutku nggak. Tapi kalo penasaran pengen tahu gimana sih Shenzhen, boleh lah mampir sejenak. Sebenernya ada tempat wisata juga kayak pantai gini misalnya, 巽寮湾Xun Liao Wan, ini kalo lagi summer high season rame banget sampai hotelnya antre - antre mau check in juga tapi 


Pas ke 巽寮湾 Xun Liao Wan ini kita naik kapal gitu seru sih dan nanti dia akan nebar jala lalu kita liat hasil jala-an nya kalo kecil kecil dibalikin lagi ke laut kalo gede yaudah bisa dimasak. 







Karena pas kesini ada event kantor jadi sebenernya gak kayak yang travelling banget sih lebih ke meeting, team bonding, meeting dan meeting hehe, but the most favorite moment yang sampai sekarang belum ada yang bisa nandingin adalah BBQ di pinggir pantai manual pakai arang dan karaoke-an, vibes karaoke nomor 1 selama ku hidup rasanya. 




As I'm not a sea person, I'm more mountain person, but for this sailing trip, I love the vibes. We come here when winter but the weather for Shenzhen is still bearable.

Oh kalau ke Shenzhen (atau mungkin China tapi yang kota maju-nya) jangan kaget karena mostly orang suka delivery food dan belum ada mindset go green jadi beneran wadah sekali pakai-ny banyak banget dan packaging niat banget padahal cuman di pake sekali itu aja dan buang jadi sampahnya banyak. Ini yang berasa banget secara udah kebiasa apa - apa berusaha untuk minim sampah. 





Yak kira - kira begitu lah ya tentang Shenzhen, ditunggu unlocked kota - kota lainnya yang kadang datang untuk kesibukan kadang datang untuk melepas penat atau untuk mengingatkan agar tetap bersyukur. But all of them still made me to choose I still want to be a traveller. 





No comments:

Post a Comment

Leave comment down below :)