Friday, June 21, 2019

Seperti apa dunia kerja itu?

Di musim graduation ini, selain mau ucapin Happy Graduation buat kalian semua yang baru aja lulus aku juga mau sharing cerita dikit nih. Kan ceritanya lagi flashback dan masih berasa banget walaupun udah lulus 3 tahun yang lalu, tapi karena bulan lalu baru balik ke univ dan ketemu sama lecturer aku dulu jadi melow deh, hehehehe.

Lecturer aku kemarin sampai inget kalo aku tuh satu - satunya murid yang paling suka ikut segala event seminar kek speech kek apa aja yang intinya dengerin sharing pengalaman mereka para senior yang udah graduate yang cerita-nya keren - keren. Terus dia nanya "kamu kapan mau sharing ke junior kamu?" 

Karena aku belum ada waktu juga kesempatan buat sharing ke mereka langsung, jadi aku mau sharing di sini dulu aja yah. Semoga kalian gak bosan dengerin celotehan aku. :)

*sambil minum teh boleh ya oopsss

Currently I'm work for manufacturing industry yang mana kerjaan aku lebih ke engineering-nya. Terus aku sering dong ditodong, oh engineering itu teknisi ya, yang benerin mesin ya? Maap aku gak sehebat itu aku bukan tukang benerin AC, benerin DVD, benerin laptop.

Engineering itu luas gengs, aku lebih ke Industrial Engineering.

Emang sih sulit dipahami karena basically ranah manufacturing akan lebih dimengerti kalau emang kalian udah jurusan itu pas sekolahnya atau ngerti ketika kerjaan dibidang ini, selebihnya buat orang awam tuh susah dimengerti.

Karena aku pun pas baru interview kerjaan ini bener - bener bayang - bayang semu deh gatau ini isi gedung segede bagong ini lagi ngerjain apa.

Simple-nya kerjaan Industrial Engineering itu tentang meng-plopor-kan ide gagasan apapun itu untuk membuat proses manufacturing lebih baik lagi. Kalau belum ada gambaran, yuk google aja karena ku juga bingung jelasinnya.

Nah aku sering ditanya "oh kuliah-nya emang jurusan engineering ya?"

NGGAKKKK!!!!!

Aku tuh kuliah jurusan International Business & Digital Multimedia Design. Bener - bener gak ngerti tentang engineering. Gini ceritanya aku bisa sampai disini.

Semester terakhir kuliah aku sibuk cari kerja dan mulai ngeker kerjaan apa yang kira - kira cocok sama yang aku mau, gak lupa berdoa, karena cuman Tuhan yang tau kerjaan yang cocok buat aku. Singkat cerita Tuhan menunjukan pekerjaan ini, aku melewati segelintir ujian yang susah dan ribet dan ternyata dia bisa kasih aku ke branch dia yang di Indo ini which is sesuai sama keinginan aku untuk dekat rumah forgud ke Indo.

Nah ini buat yang nanya aku kerja di Indo karena gak dapet kerjaan di Taiwan, salah ya, aku waktu itu masih kerja di Taiwan dan dapet tawaran untuk kerja di Taiwan lagi setelah lulus tapi aku emang udah plan dan mantap untuk balik Indo.

Masuk ke kantor ini aku bener - bener buta, gak ngerti apa - apa, dan aku di training selama 3 bulan. Dalam 3 bulan ini aku di training dari A-Z, mengenal segala bagian yang ada, bikin process dengan tangan sendiri karena aku dibilang bos kalau kamu ga ngerti kerjaan level bawah lagi ngapain kamu nanti ga berhak manage mereka, yampunnn.

Aku harus presentasi setiap minggu dan ada ujian monthly yang aku harus present depan big boss dan disidang gitu. 3 bulan aku kurus 5kg. Thanks.

Dibulan ke-3 aku disuruh pilih departement mana yang aku mau. Waktu itu aku pikir - pikir department mana yang gak monoton kerjanya, yang bisa belajar banyak, bisa lihat banyak pengalaman, bisa bangun relasi internal external. Aku pilih 2 department.

Hari terakhir training aku akan di wawancara sama big boss terus dikasih nilai akhir yang akan menyatakan aku lulus apa gak.

Kalimat si boss yang aku masih ingat sampai saat ini : You're the second person I give the score as high as it is in my working life, it's because of your toughness. 

Tapi abis kalimat itu dilontarkan, aku malah dikasih pilihan ke-2 aku bukan department yang aku mau the most. Sebut aja department B ini. Bertahan hanya beberapa bulan di department B ini dan aku gak betah singkat cerita. Aku berasa disini aku gak cocok dan gak ada role model yang bisa "lead" aku juga gak ada celah buat aku untuk kerjain sesuai apa yang aku ingin kembangkan yang aku sebutin di awal.

Dengan pergumulan panjang aku cari big boss aku dan mencoba bilang kalau aku pengen pindah ke departemen A which is pilihan aku yang pertama. Tapi aku malah dihantam abis - abisan. Dan saat - saat down aku ini, aku malah dapat comment dari orang yang bikin aku makin pesimis : lu tuh pinter tapi sok pinter, lu jangan mimpi dipindahin department gak mungkin dari dulu ga bisa begitu, paling lu disuruh sabar aja, dan seterusnya. 

Satu hal yang aku percaya : Tuhan gak akan membawa kita sejauh ini hanya untuk sia - sia pasti Dia punya maksud sendiri. 

Karena aku berasa gak akan ada pertumbuhan juga aku selalu stay disini gak akan grow up daripada buang - buang waktu lebih baik aku cari kerjaan baru.

Aku udah prepare semua data - data, aku rapihin dan udah siap packing nih. Aku cari satu head yang jadi panutanqu sampai hari ini (*cesssss). Aku bilang tentang pikiran aku dan aku bilang waktu pass 3 bulan probation ditanya "How long you'll work here?" aku jawab "As long as I still can learn something." Jadi kalau sekarang aku ga bisa belajar something ditempat ini aku gak bisa paksa diri aku untuk stay.

Gengs you know, itu cerca-an dari netizen diatas semuanya runtuh seketika ketika aku dikirimin short message sama head ini dan langsung pindah ke departement pilihan akuuuu. Yampunnnn.

Dan semua yang aku minta ke Tuhan di awal aku masuk kerja Tuhan kasih. Aku belajar banyak banget hal - hal bahkan sampai hal yang belum pernah aku bayangin sebelumnya, aku dikasih sekolah liscense tentang engineering di Taiwan lagi, aku bisa bangun relasi internal external bahkan sampai aku bingung ini telpon WA semua nyala di waktu yang bersamaan gatau mau urusin yang mana dulu, aku juga bisa visit ke banyak tempat yang orang lain umumnya ga bisa dapetin authority buat ikut, dan masih banyak lagi bonus yang Tuhan kasih.

Sekali lagi, Tuhan selalu kasih kado beserta bonus-nya gak pernah Dia mengecewakan.


Ini hadiah dari salah satu orang yang menginspirasi aku, nanti aku sharing ya tentang hadiah yang bikin timbul banyak inspirasi ini :)
Kalau ditanya kok aku betah banget sama kerjaan yang sekarang, enak ya? Enak itu cenderung sih ya. Kalau cocok ya dibilang enak, kalau gak ya gak. Buatku sendiri kerjaan sekarang bukannya titik akhir sebuah pencapaian karena aku sendiri gak berasa ini kerjaan enak, stress kerjain ini itu, stress masih harus sekolah dan dituntut ini itu. Nah terus muncul deh suara : Dulu minta sama Tuhan apa, sekarang udah dikasih kok ngelunjak? 

Yaudah, Tuhan, maafkan aku, aku ngikut aja. Cuman Tuhan yang tau timing yang tepatnya kapan aja.

Dari pengalaman aku yang gak seberapa ini, aku cuman mau share nilai - nilai ajaran dari kerjaan aku ke aku yang menurutku berguna kalau kalian tahu sebelum masuk kerja.

你要習慣學你不會的東西

Quotes diatas muncul di otak aku ketika aku ditanya "pelajaran apa yang penting buat persiapan masuk dunia kerja?"

Belajar terbiasa untuk belajar sesuatu yang kita gak bisa. Ini penting banget, skill yang wajib dimiliki buat kalian yang mau bertumbuh dan berkembang. Karena ketika masuk ke suatu bidang pekerjaan, gak semua hal yang kalian kerjakan pernah diajarkan waktu sekolah, gak semua hal yang ada di kantor pernah kalian pahami sebelumnya, kalau case kerjaan aku kali ini, aku mulai dari 0. Karena gak ngerti semua dan baru ngerti ketika probation 3 bulan itu.

Ketika kita terbiasa / terlatih untuk belajar sesuatu hal yang baru kita gak akan canggung kalau dihadapkan dengan hal baru baik dalam kerjaan atau dalam lingkungan.

Aku sendiri suka yang namanya belajar, mau belajar dalam bentuk training teori, dengerin speech orang, atau belajar dengan pengalaman. Karena belajar itu menyenangkan ketika kita bisa memperluas wawasan.

Percaya atau nggak, value seseorang bisa dinilai ketika kita mulai ngobrol sama dia, dari cara dia berbicara, sudut pandang, dan pola pikir.

Gak ada salahnya belajar banyak, yang salah banyak alasan untuk menolak ajaran. 

Leader not born to solve your problem. 

Hakekat-nya kita kerja dibayar, jadi wajar dong kalau kantor itu mengharapkan effort kita. Jangan selalu berasa sudah sewajar-nya mereka yang diatas yang kasih saya cara solving problem ini. Salah besar. 

Ketika menghadapi problem di kantor, jangan datang ke atasan dan kasih tau problemnya terus minta solusi. 

Yang lebih tepat adalah, ceritakan problem yang dihadapi, kasih tau dampak buat perusahaan apa, pilihan solusi yang terpikirkan di benak kita apa. 

Atasan itu hanya akan memberikan arahan atau masukan, bukan solving problem. Kalau dia bisa solving semua kerjaan, dia gak akan hire kamu. 

Sisi positif-nya kita bisa berfikir lebih luas, lebih banyak belajar hal dan ketika itu berhasil dan muncul di permukaan kita juga yang akan dampak positifnya. 

Tulus itu baik, tapi bukan polos. 

Pernah gak baca job requirement terus salah satu listnya dia tulis dicari yang dewasa. Aku pernah baca ini pas di job vacancy di Taiwan. Kalau dipikir - pikir ada benarnya juga. 

Banyak pekerjaan yang mengharuskan kita untuk kontak external, yang berarti ketika kita keluar dari kantor kita akan menjadi representative kantor kita terhadap mereka yang diluar sana. Apapun perbuatan kita disana akan jadinya image kantor kita. 

Contoh gampangnya ketika kita lihat anak kecil buang sampah sembarangan, pikiran kita pasti, orang tuanya gak ajarin apa gak boleh buang sampah sembarangan? 

Sama seperti itu. Sebenarnya ketika kita keluar sebagai representative kantor hal kecil-pun bisa jadi batu sandungan. 

"Baru masuk di kantor ini ya? Kok saya baru liat?"

"Iya, baru 2 bulan kok probation aja belum pass."

Padahal boss kita selalu menjaga image kualitas employee, tapi karena kepolosan jawaban itu yang bikin boss jadi kikuk. 

Jawaban bisa diganti jadi "Oh, nggak, mungkin baru kali ini dapat schedule disini. Kita ada rolling juga."

Pintar - pintar lah membungkus suatu statement. Bukan berbohong tapi memperindah. Pernah ada pengalaman denger cerita orang yang mau interview, terus syaratnya yang masih single. Nah doi dan pacar ada plan buat married jadilah dia jawab pas interview bilang tentang rencana married ini, dikasih saran mending jangan bilang dulu. Pertama belum tau juga kapan married-nya, kedua ketika udah masuk kerjaan ini dan cocok mungkin kantor gak masalah sama status. Tapi dia malah jawab, ah gak mau bohong. 

Nah jadi sekali lagi, bohong dan membungkus statement itu beda ya teman - teman. 

Setelah masuk dunia kerja ternyata seru juga ya ngobrolin tentang dunia kerja, aku jadi keluar inspirasi nulis. Next pengen nulis tentang tips interview untuk pemula, terus tentang gimana kerjaan impact ke kehidupan sehari - hari kita, kira - kira ada ide lain gak? Boleh leave comment ya :) 

10 comments:

  1. Aku belum lulus tapi udah deg-degan aja bakalan kerja apa :")

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pasti seru dan menyenangkan, keep excited :)

      Delete
  2. boleh dong kak usul ulas yang bagian memperindah alasan buat interview lebih lanjut? soalnya aku sendiri ngerasa beberapa kali ikut interview agak awkward jawabnya. Thanks for sharing your experience!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ditunggu ya, semoga bisa membantu nanti :)

      Delete
  3. Belajar terbiasa untuk belajar sesuatu yang kita gak bisa. Ini setuju banget sama statement yang ini. Nice info kak!

    ReplyDelete
  4. Hi! Aku mampir ke blog kamu and I really love the way you write. Keep on inspiring people ya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thank youuu banget, semoga bisa membantu ya. Dan sering2 mampir ke blog hehehhe

      Delete
  5. Setuju banget. Dulu saya kuliah di jurusan sains murni. Abis itu kerjanya di perusahaan game ngurusin event game online :")
    Terus resign buat jadi ibu rumah tangga, eh interest nya malah jadi ke nulis blog dna kerajinan tangan.
    Emang rencana Tuhan itu wow banget

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener banget ya, rencana Tuhan gak ada yang tau dan paling keren pokoknya :)

      Delete

Leave comment down below :)