Sunday, June 29, 2025

Tanpa Listrik Tanpa Sinyal Ada Apa di Baduy

Unlocked : Baduy ✅

Akhirnya kesampean juga Saba Baduy! Untuk warga Baduy mereka lebih suka bilang saba artinya mengunjungi tanpa merusak tradisi — ketimbang bilang wisata Baduy. Kayaknya masih banyak orang yang gak familiar sama Baduy, apa sih Baduy itu dan dimana?

Baduy terkenal dengan suku yang masih terisolasi dari dunia luar. 

Baduy terletak di Kabupaten Lebak, Banten. Dibagi jadi 2 area : Baduy Luar (Panamping) & Baduy Dalam (Tangtu). 

Basically Baduy itu suku yang masih menjalani kehidupan tradisional, apa aja yang unik :

  1. Gak ada listrik, kalau malam lampu pake lampu minyak atau solar panel 
  2. Gak ada sinyal 
  3. Gak pakai alas kaki — tapi kalau Baduy Luar agak longgar kayaknya ada yang pakai alas kaki
  4. Gak boleh pakai kendaraan kalau Baduy Dalam, jadi mereka ke Jakarta juga jalan kaki 
  5. Pakaian sama semua dari anak kecil sampai orang tua — Baduy Luar identik hitam dan biru, Baduy Dalam identik hitam putih 
  6. Tidak terlalu mengenal uang, masih dengan sistem barter 
Wajib ada guide warga Baduy yang bawa kita masuk, kalau masuk sendiri gak boleh ya. Jadi biasanya langsung ikut trip aja. Nah untuk ke Baduy ada 2 jenis trip : 
  • One day trip : Baduy Luar aja pergi pagi pulang sore 
  • 2D1N trip : Baduy Luar & Baduy Dalam, ninep 1 malam di Baduy Dalam

Kebanyakan yang open trip itu yang 2D1N, need to know kalau ninep di Baduy Dalam nanti mandi cuci kakus akan di sungai dan gak boleh pakai sabun atau deterjen nanti akan pakai daun yang bisa keluarin busa lalu ninep-nya itu di rumah warga ya bukan staycation. Karena aku anaknya wajib mandi pakai sabun jadi pengen yang one day trip aja. Nah untuk one day trip so-far baru nemu di @timegap dan biasanya meeting point di Stasiun Rangkasbitung baru kali ini pas banget schedule-nya dan meeting point di Central Park, padahal sebelumnya udah rela ke Rangkas tapi gak cocok terus schedule-nya. Emang penantian gak sia - sia hahaha. 

Untuk one day trip apa aja yang perlu diperhatikan :

  • Bawa air minum 
  • Pakai alas kaki yang nyaman karena jalan jauh sampai betis menyala 
  • Bakal banyak yang jual tongkat kayu tapi ini preference aja kalau aku sendiri gak beli karena biasa jalan gak pake tongkat kayak berasa gak handsfree
  • Pakai ransel aja dan siapin handuk kecil / sapu tangan untuk lap keringet dijamin keringet serasa air bah 
  • Bawa uang cash untuk beli jajanan (ada popmie kalau gak bawa makanan) juga bisa beli madu, gula aren, kain baduy 

Mobil akan parkir di Terminal Ciboleger, ini kira - kira 1 jam lebih dari Rangkas. Disini ada toilet umum, indomaret, juga beberapa warung makan. Kalau mau makan sebelum naik bisa disini tapi gak rekomen karena kalau kenyang jadi gak nyaman naiknya (imo) lagian jalan-nya gak jauh dan bisa makan sampai di Desa Gajeboh juga. Masih bearable. 

Patung iconic Ciboleger — ini yang di patung baju Baduy Dalam

Jalanan disini udah bagus dan rapih juga bersih, tapi jalanan-nya batu dan nanjak nanjak turun turun. Walau jaraknya gak terlalu jauh tapi karena jalanan naik turun-nya bikin ngos - ngos-an. Selama perjalanan akan lewatin beberapa desa yang semuanya asri, bersih, dan bisa liat kegiatan warga Baduy Luar. 

Kalau cape kita bisa numpang duduk di teras rumah penduduk katanya disini emang biasa begitu karena kenal semua walau kita berasa gak enak duduk di teras rumah orang gak dikenal haha. 




Konon di Baduy itu nanam padi untuk kebutuhan beras masing - masing aja gak untuk dijual jadi masing - masing keluarga punya lumbung padi untuk mencukupi kebutuhan. Kalau di Baduy Dalam cuman boleh tanam padi dan pisang, kalau Baduy Luar lebih beragam bisa tanam singkong dan sayuran juga untuk kebutuhan. 

Lumbung padi warga Baduy Luar

Sepanjang jalan akan kecium bau - bau fermentasi asam itu dari pohon nira kayaknya karena disini banyak banget pohon nira yang diolah jadi gula aren, karena bau-nya sama kayak ballok yang si Makassar, nira yang di fermentasi jadi kayak familiar. 

Anak - anak disini juga gak sekolah formal, mereka hidup di desa Baduy aja. Dan kalau Baduy Dalam menikah harus sesama Baduy Dalam kalau gak mereka harus keluar dari Baduy Dalam. 

Adik kecil yang jual aren, 1 bungkus 8ribu aja, adiknya umur 10 tahun manisnya

Jadi dari mana asal usul Suku Baduy? Mereka adalah keturunan dari Kerajaan Pajajaran dan mereka meyakini nenek moyang-nya adalah Batara Cikal, dewa yang diutus ke bumi. 

Suku Baduy memeluk keyakinan Sunda Wiwitan, yang menekankan pada penghormatan terhadap leluhur dan kekuatan alam. Makanya mereka sangat menjaga alam seperti kalau meninggal di kuburkan di tanah diluar area pemukiman yang dipisahkan sungai lalu setelah 7 hari maka bisa dipakai untuk bercocok tanam lagi udah gak dianggap kuburan. 

Titik terdalam Baduy Luar ada di Desa Gajeboh, disini kamu bisa turun ke sungai-nya yang airnya jernih banget dan seger. Kalau air minum keknya udah langsung teguk sih. Disini juga bisa makan pop-mie dan nutrisari pake es batu yang rasanya jadi lebih nikmat dengan pemandangannya. 



Kesini pas lagi cerah sih asik banget dan perjalanan-nya jauh lebih menyenangkan katanya kalau bekas hujan disini jadi licin karena masih tanah merah. 

Nah kalau ditanya butuh bawa kamera gak untuk hunting foto? Menurutku gak perlu ya cukup hape aja karena sepanjang jalan lebih ke fokus selesaiin jalanan yang cape ini dan menikmati vibes-nya yang gak bisa di tangkap kamera juga. 

Jadi setelah trip ini kalo rekomen atau gak menurutku rekomen untuk one day trip karena kebanyakan orang yang 2D1N berakhir gak mandi (dari orang yang aku kenal sharing) tapi menurutku after jalan panjang gini lengket banget gak mandi, even sampe rumah langsung guyur guyur. 

Harus cobain saba Baduy karena kayaknya untuk desa yang masih terisolasi di daerah sini sisa Baduy aja dan untuk kawasan yang udah dibuka ke warga luar ini terbilang bersih banget ya jarang ditemukan sampah. So far suka dan seneng bisa ke Baduy! 





No comments:

Post a Comment

Leave comment down below :)